BIOLOGI: DEKARBOSILAKSI OKSIDATIF
DEKARBOSILAKSI OKSIDATIF
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein merupakan
gabungan dari susunan beberapa asam amino. Protein juga merupakan Kelompok
senyawa organik kompleks, yg mengandung unsur C, H, O, N dan biasanya
mengandung pula unsur S serta P. Protein penting pada struktur & fungsi
semua sel makhluk hidup. Berat molekul tinggi, terdiri atas asam amino yg
dihubungkan oleh ikatan peptida.
Protein sendiri
mengalami proses metabolisme untuk dapat menjalankan fungsinya.
Metabolisme merupakan keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel,
meliputi proses penguraian & sintesis molekul kimia yang menghasilkan &
membutuhkan panas (energi) serta dikatalisis oleh enzim. Metabolisme
meliputi dua tahap yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah proses
sintesis molekul kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang sederhana secara
bertahap. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam
reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut,
selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi
senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan
tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada
senyawa kompleks yang terbentuk. Katabolisme adalah proses penguraian molekul
kompleks menjadi senyawa sederhana. Katabolisme protein, hidrolisis protein
menjadi asam amino dan melepaskan energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP.
Tahap awal pembentukan
metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan gugus amina, kemudian baru
perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Dua proses utama pelepasan
gugus amina yaitu, transaminasi dan deaminasi. Setelah deaminasi terjadi tahap
siklus kreb namun diantara proses deaminasi dan siklus kreb terdapat proses
dekarboksilasi. Dekarboksilasi Dekarboksilasi asam amino merupakan cara lain
dalam degradasi asam amino penyusun protein. Reaksi ini menghasilkan senyawa
amin.
B. Tujuan
1. Mengetahui definisi dekarboksilasi.
2. Mengetahui mekanisme dekarboksilasi
3. Mengetahui enzim yang berperan pada proses dekarboksilasi.
4. Mengetahui hasil akhir dari proses dekarboksilasi.
C. Rumusan masalah
1. Apakah definisi dari dekarboksilasi ?
2. Bagaimanan mekanisme dari dekarboksilasi ?
3. Enzim apa sajakah yang berperan dari proses dekarboksilasi ?
4. Apakah hasil akhir dari proses dekarboksilasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Dekarboksilasi
Dekarboksilasi
oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang beratom 3 C menjadi
senyawa baru yang beratom C dua buah, yaitu asetil koenzim-A (asetil ko-A).
Reaksi dekarboksilasi oksidatif ini (disingkat DO) sering juga disebut sebagai
tahap persiapan untuk masuk ke siklus Krebs. Reaksi DO berlangsung di
intermembran mitokondria.
B. Mekanisme Dekarboksilasi
Proses
Dekarboksilasi yang berlangsung di membran luar mitocondria merupakan fase antara
sebelum Siklus Krebs (Pra Siklus Krebs) sehingga DO sering dimasukkan langsung
dalam Siklus krebs.
Reaksi oksidasi
piruvat hasil glikolisis menjadi asetil koenzim-A, merupakan tahap reaksi
penghubung yang penting antara glikolisis dengan jalur metabolisme lingkar asam
trikarboksilat (daur Krebs).
Reaksi yang
dikatalisis oleh kompleks piruvat dehidrogenase dalam matriks mitokondria
melibatkan tiga macam enzim yaitu piruvat dehidrogenase, dihidrolipoil
transasetilase, dan dihidrolipoil dehidrogenase dan lima macam koenzim yaitu tiaminpirofosfat, asam lipoat, koenzim-A,
flavin adenin dinukleotida, dan nikotinamid adenin dinukleotida yang berlangsung
dalam lima tahap reaksi.
Keseluruhan reaksi dekarboksilasi
ini irreversibel, dengan ∆ G0 = - 80kkal/mol.
Pada tahap pertama reaksi ini akan dikatalisis oleh enzim piruvat dehidrogenase danmenggunakan tiamin
pirofosfat sebagai koenzimnya. Dekarboksilasi piruvat menghasilkan senyawa
α-hidroksietil yang terkait pada gugus cincin tiazol dari tiamin
pirofosfat.
Pada tahap reaksi
kedua α-hidroksietil dehidrogenase menjadi asetil yang kemudian dipindahkan
dari tiamin pirofosfat ke atom S dari koenzim yang berikutnya, yaitu asam
lipoat, yang terikat pada enzim dihidrolipoil transasetilase. Dalam hal
ini gugus disulfida dari asam lipoat diubah menjadi bentuk reduksinya, gugus
sulfhidril.
Pada tahap reaksi
ketiga, gugus asetil dipindahkan dengan perantara enzim dari gugus lipoil pada
asam dihidrolipoat, kegugus tiol (sulfhidril pada
koenzim-A). Kemudian asetil ko-A dibebaskan dari sistem enzim
kompleks piruvat dehidrogenase.
Pada tahap reaksi
keempat gugus tiol pada gugus lipoil yang terikat pada dihidrolipoil transasetilase
dioksidasi kembali menjadi bentuk disulfidanya dengan enzim dihidrolipoil
dehidrogenase yang berikatan dengan FAD (flavin adenin dinukleotida).
Akhirnya tahap reaksi
kelima, FADH+ (bentuk
reduksi dari FAD) yang tetap terikat pada enzim, dioksidasi kembali oleh NAD+ (nikotinamid
adenin dinukleotida) menjadi FAD, sedangkan NAD+ berubah menjadi NADH (bentuk
reduksi dari NAD+) akan digunakan dalam
siklus krebs.
Karbohidrat, asam
lemak dan hampir semua asam amino akhirnya dioksidasi menjadi CO2dan
H2O melalui siklus asam sitrat. Namun demikian sebelumnya, kerangka karbonnya harus
dipecahkan sehingga molekul ini menghasilkan gugus asetil (asetil
KOA). Pada reaksi ini, piruvat mengalami dekarboksilasi oksidatif,
yaitu suatu proses dehidrogenasi yang melibatkan pemindahan gugus karboksil
sebagai molekul CO2 dan gugus asetil sebagai asetil-KOA. Kedua
atom hidrogen yang dilepaskan dari piruvat muncul sebagai NADH dan H+.
NADH yang terbentuk ini lalu memberikan elektronnya kepada rantai transpor
elektron, yang selanjutnya membawa elektron ini ke molekul oksigen.
Keterangan :
E1 : piruvat
dehidrogenase
TPP : tiamin
pirofosfat
TPP-CHOH-CH3 : Hidroksietiltiamin
pirofosfat
E2 : dihidrolipoil
transasetilase
E3 : dihidrolipoil deghidrogenase
Salah satu contoh dari dekarboksilasi asam
amino yaitu pada histidin yang akan menghasilkan
senyawa amina yang menggunakan enzim histidin
dekarboksilase. Contoh reaksi dekarboksilasiadalah
sebagai berikut :
histidin dekarboksilase
Histidin à Histamin + CO2
A. Enzim Yang Berperan
dalam Proses Dekarboksilasi
Dekarboksilasi
oksidatif adalah tahap kedua dimana 2 molekul asam piruvat yang dihasilkan dari
1 molekul glukosa dirubah menjadi senyawa berkarbon 2 yaitu asetil
CoA (asetil koenzim A) dengan melepaskan 2CO2 dan
2NADH. Dekarboksilasi oksidatif terjadi di dalam membran luar mitokondria.
Enzim yang berperan adalah CoA
(sebagai koenzim) dan piruvat dehirogenase yang berfungsi
mereduksi piruvat sehingga melepaskan CO2 dan NADH serta berikatan dengan piruvat tereduksi (asetil)
untuk dibawa ke mitokondria.
Enzim dihidrolipoil dehidrogenase akan mengoksidasi gugus tiol dan gugus lipoil menjadi bentuk
disulfida. Sedangkan enzim dihidrolipoil transasetilase akan mengubah gugus disulfida dari asam lipoat menjadi bentuk reduksinya, gugus
sulfhidril
B. Hasil Akhir
Dekarboksilasi
Senyawa hasil dari tahapan glikolisis akan
masuk ke tahapan dekarboksilasi oksidatif, yaitu tahapan pembentukan CO2 melalui
reaksi oksidasi reduksi (redoks) dengan O2 sebagai penerima
elektronnya. Dekarboksilasi oksidatif ini terjadi di dalam mitokondria sebelum
masuk ke tahapan siklus Krebs. Oleh karena itu, tahapan ini disebut sebagai
tahapan sambungan (junction) antara glikolisis dengan siklus
krebs.
Pada tahapan ini, asam piruvat (3 atom C) hasil glikolisis dari silosol diubah menjadi asetil koenzim A (2 atom C) di dalam mitokondria. Pada tahap 1, molekul piruvat (3 atom C) melepaskan elektron (oksidasi) membentuk CO2 (piruvat dipecah menjadi CO2 dan molekul berkarbon 2), Pada tahap 2, NAD+ direduksi (menerima elektron) menjadi NADH + H+ . Pada tahap 3, molekul berkarbon 2 dioksidasi dan mengikat Ko-A (koenzimA) sehingga terbentuk asetil Ko-A. Hasil akhir tahapan ini adalah asetil koenzim A, CO2, dan 2NADH.
Pada tahapan ini, asam piruvat (3 atom C) hasil glikolisis dari silosol diubah menjadi asetil koenzim A (2 atom C) di dalam mitokondria. Pada tahap 1, molekul piruvat (3 atom C) melepaskan elektron (oksidasi) membentuk CO2 (piruvat dipecah menjadi CO2 dan molekul berkarbon 2), Pada tahap 2, NAD+ direduksi (menerima elektron) menjadi NADH + H+ . Pada tahap 3, molekul berkarbon 2 dioksidasi dan mengikat Ko-A (koenzimA) sehingga terbentuk asetil Ko-A. Hasil akhir tahapan ini adalah asetil koenzim A, CO2, dan 2NADH.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dekarboksilasi
oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang beratom 3 C menjadi
senyawa baru yang beratom C dua buah, yaitu asetil koenzim-A (asetil
ko-A). Pada tahap 1, molekul piruvat (3 atom C) melepaskan elektron
(oksidasi) membentuk CO2 (piruvat dipecah menjadi CO2 dan
molekul berkarbon 2), Pada tahap 2, NAD+ direduksi (menerima
elektron) menjadi NADH + H+ . Pada tahap 3, molekul berkarbon 2
dioksidasi dan mengikat Ko-A (koenzimA) sehingga terbentuk asetil Ko-A.
Reaksi yang
dikatalisis oleh kompleks piruvat dehidrogenase dalam matriks
mitokondriamelibatkan tiga macam enzim yaitu piruvat dehidrogenase, dihidrolipoil
transasetilase, dan dihidrolipoil dehidrogenase. Hasil akhir tahapan ini adalah asetil
koenzim A, CO2, dan 2NADH.
Comments
Post a Comment